"Pergumulan tidak akan pernah sirna, akan tetapi HARAPAN selalu menguatkan manusia untuk menata hidup yang lebih baik."

Terimakasih atas kunjungan anda.

Halaman

Tuhan Pahlawan
Zef 3:9-20
By: Titi Yuliaty M

Pahlawan! Selaku anak bangsapun, secara khusus kita memperingatai jasa para pahlawan pd tgl 10 Nopember setiap tahunnya; seperti yg kita peringati kemarin,// Setiap orang pasti mempunyai “phlawan” atau org yg berjasa dlm hidupnya. Bagi siswa, gurunya adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Bagi org muda, mungkin si dia ad. Pahlawannya. Bagi si A, mungkin si B adalah pahlawannya dll. Masing2 org mempunyai “pahlawannya” sendiri2 yg mungkin ber-beda2//. // Namun kalau sy katakan Tuhan Pahlawan! Saya yakin dan percaya, semua kita yg hadir saat ini, pasti sepakata dan mengaminkannya. Betul?..... Zefanya pun mengamini dan mengimani hal yg sama.

Secara umum, kitab Zefanya berisi ttg hukuman Allah.// Bangsa2 dan BI sbg umatNya mengalami kemunduran moral yg luar biasa. Karena itu, penghukuman total mesti terjadi.// Bgs2 akan mendpt hukuman; BI juga dibuang sbg bentuk hukuman.///Allah yang maha-kudus digambarkan sebagai pribadi ilahi yang mampu melenyapkan dan menghapuskan setiap hal yang jahat. Tetapi ternyata tidak selama-lamanya Allah bersikap demikian. Dia juga Allah yang kudus, Tuhan yang pengasih dan penyayang

Di tengah pahitnya penderitaan dan hukuman, serta semakin merosotnya moralitas, semestinya hukuman semakin berat. Namun mll Pembacaan kita, (ay 9-20) Zefanya justru menyaksikan adanya kemungkinan baru yg dimulai dari kelompok kecil BI ygsering disebut sbg sisa2 Israel yg setia( yg dlm bhs Zefanya disebutnya sbg mereka yg pincang dan terpencar (6).); bagaimana anugerah dan pengampunan Allah yang melampaui seluruh dosa atau kesalahan umat dinyatakan.// Allah berfirman: (Bc ay 11). // Kemaha-kudusan Allah tidak pernah berkompromi dengan dosa atau kenajisan umat. Kekudusan Allah selalu menghanguskan setiap dosa dengan hukumanNya. Namun karakter Allah yang penuh kasih juga selalu melampaui setiap kekurangan dan kelemahan umatNya.

Semestinya saudara… dalam kedatanganNya yang kudus, Allah selalu melenyapkan dan menghukum. Tetapi karena kasihNya, Allah datang untuk membawa pengampunan dan pemulihan dalam kehidupan umatNya. Kasih Allah lebih agung dari setiap kekurangan dan keberdosaan umat manusia. Dengan kasihNya, Allah mentransendensikan diri sehingga Dia memenuhi kehidupan umat dengan rahmat pengampunanNya. Itu sebabnya dengan kasih-karuniaNya, Allah berkenan menganugerahkan suatu umat yang dapat hidup dengan rendah-hati dan yang bersandar kepada pertolongan Allah semata-mata.

Sayangnya, seringkali kita justru menempatkan anugerah keselamatan Allah sekedar suatu anugerah yang murahan karena spiritualitas iman kita yang dibangun secara tambal sulam. Ibarat orang yg sedang merenovasi rumah. Rumah yg direnovasi secara tambal sulam, hsl perbaikannya tentu sangat berbeda dgn rumah yg direnovasi secara total. Rumah yang dibangun secara tambal sulam umumnya masih menggunakan pondasi dan struktur ruang yang sama. Perubahan struktur di rumah tersebut umumnya dipaksakan agar sesuai dengan kebutuhan atau keinginan si pemilik rumah. Sehingga bentuk atau rancangan bangun rumah yang dibangun secara tambal sulam tidaklah mungkin mampu menciptakan suasana baru bagi orang-orang yang mendiaminya//. Mereka sepertinya tinggal di rumah yang baru, tetapi sebenarnya, tetap tinggal dengan suasana yang tetap lama. yang tidak mengalami pembaharuan secara kualitatif. Kalaupun ada pembaharuan itu hanya di permukaan belaka.// Maka tdk heran klo Pdt Eka Darmaputra katakana org Kristen itu ya… kelihatan di kulit luarnya muluuus, ttp coba dikorek sedikit saja, maka akan kelihatan boroknya? Mengapa? Sebab Spiritualitas Imannya TAMBAL SULAM!/ Sepertinya kita telah mengalami perubahan tinggal di rumah yang baru, tetapi suasana roh kita sebenarnya tetap sama yakni tetap mengikuti pola manusia lama kita

Padahal, ay 17 pemb kta menyaksikan karya keselamatan Allah yang membaharui kehidupan umat secara total dan bukan tambal sulam. Allah berfirman (bc).// Hasil dari suatu renovasi spiritualitas secra total adalah sorak-sorai kemenangan sebab telah dijauhkan setiap hal yang mengandung cela.// Karya pembaharuan Allah adalah memberdayakan setiap bagian atau elemen dalam diri kita yang lemah.// Akibat kuasa dosa, beberapa bagian dari diri kita retak di sana-sini, sehingga spiritualitas kita sering berjalan dengan tertatih-tatih atau pincang./ Ketika kita tidak mengalami pembaharuan hidup yg “bermutu”, maka “kepincangan” (cacat) rohani tersebut akan menjadi suatu gangguan, bahkan juga menjadi suatu halangan.// Jemaat Tuhan…. Selaku umat percaya, kita sering dihalangi oleh kelemahan dan kepincangan dalam rohani kita sehingga perjalanan iman kita tidak mampu bergerak maju.// Dari sudut lahiriah tampaknya kerohanian kita sepertinya sibuk berjalan, tetapi sebenarnya hanya berjalan di tempat./ Perjalanan iman kita seringkali bergerak secara stagnan…./// Di tengah-tengah kondisi spiritualitas kita yang demikian, Allah menawarkan suatu pengharapan dan pemulihan.// Ay 19, pemb kita mengatakan … Dengan anugerahNya, Allah berkenan mengaruniakan pembaharuan hidup yang berkualitas. //Pembaharuan hidup yang ditandai dgn pulihnya kembali kaki rohani yang pincang dan berhimpunnya kembali umat yang semula hidup terpencar-pencar.// Melalui pemulihan kaki rohani yang pincang dan berhimpunnya kembali umat yang semula terpencar-pencar, umat percaya dapat menikmati suasana kehidupan yang sama sekali baru. Kita menjadi gesit dan lincah untuk berkaya. Selain itu kita pun lebih mudah dan cepat untuk bergandengan tangan menyatukan diri sebagai umat yang telah dipulihkan.
Pembaharuan hidup berkualitas yang lain adalah mungkin kita tetap pincang dan terpencar-pencar./// Akan tetapi kita mampu menyikapi kondisi “kepincangan” atau kelemahan dan “keterpencaran” yang ada dengan cara pandang iman yang baru. //Melalui kekurangan dan kelemahan yang kita miliki, justru mampu kita ubah menjadi suatu kesaksian yang mempermuliakan nama Allah.

Pola kerja Allah yang membaharui, mampu meniadakan atau menghapus setiap bagian yang rusak dan retak dalam diri kita, tetapi Allah juga mampu menggunakan bagian-bagian yang rusak atau retak tersebut untuk menghasilkan suatu keindahan. Seperti kisah batu permata seorang raja yang begitu indah tetapi jatuh secara tidak sengaja, sehingga timbullah retakan yang cukup dalam.// Sang raja berupaya untuk memulihkan batu permatanya dengan memanggil para ahli. //Tetapi tidak seorang ahli permata yang mampu memulihkan atau menghapus retakan di batu permata tersebut.// Akhirnya datanglah seorang yang menyatakan dengan jujur bahwa dia tidak dapat meniadakan retakan di batu permata itu, tetapi dia berjanji akan menciptakan sesuatu yang indah di atas retakan batu permata. Setelah sang bekerja sekian lama, akhirnya di atas retakan batu permata itu dia mengukir dan memahat sekuntum bunga mawar yang begitu indah. Saudara……Demikian pula karya pembaharuan Allah secara total. Beberapa bagian dalam diri kita yang “pincang” atau “patah”, mungkin tidak selalu dipulihkan Allah sebagaimana yang kita harapkan.// Tetapi Allah mampu mengubah kekurangan dan kelemahan kita menjadi kekuatanNya. Karena itu saudaraku…. tidak setiap doa permohonan untuk tujuan “kebaikan” kita selalu dikabulkan Allah./ Mengapa? Sebab melalui doa yang tidak terkabul dengan kelemahan kita tersebut, Allah justru sering memakainya untuk kemuliaanNya.// Maka dari itu, jangan pernah menganggap Tuhan pahlawan hanya, kala doa2mu terkabul, kala pergumulanmu terjawab, kala kerinduan2mu tergenapi , akan ttp dlm seluruh hidupmu, suka, maupun duka, sehat maupun sakit, ALLAH hadir sbg pahlawan. Sang Penyelamat. Rasul Paulus, sang hamba Kristus yang setia dan dilimpahi oleh kasih-karunia Allah, ternyata tidak selalu mendapatkan apa yang dia doakan. Kelemahan dan kekurangan rasul Paulus yang seperti duri dalam daging dalam kenyataannya tidak dipulihkan oleh Allah. Tetapi akhirnya rasul Paulus mampu menyadari maksud Allah dengan kekurangan dan kelemahan yang tidak dipulihkan, sehingga dia berkata: “Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat” (II Kor. 12:10).

Jemaat yg kekasih dlm Tuhan…… Hukuman dan bebagai jenis malapetaka tdk terhindarkan, ttp semua itu, bukanlah akhir dan penentu arah kehidupan umat Allah. Pd saat yg dianggapNya tepat, Allah sendiri yg akan melaksanakan pembebasanNya sesuai dgn caraNya sendiri. Membaharui umatNya secara total. Mau dan Siapkah kita?......AMIN