"Pergumulan tidak akan pernah sirna, akan tetapi HARAPAN selalu menguatkan manusia untuk menata hidup yang lebih baik."

Terimakasih atas kunjungan anda.

Halaman

~Gado-gado

Titi Yuliaty Mangape


Makanan khas dari daerah Jawa ini memang selalu menggugah selerah. Apalagi klo cabe rawitnya ditambah dikit, wuihhh, enuak benar, sekalipun zzhhhh…… n keringat bercucuran saking kepedasan. Paling tidak itu yang aku rasakan. Seorang ibu di jemaat tempat aku melayani saat ini, bahkan mendapat julukan “tante gado-gado”, saking demennya pada makanan yang satu ini.
Terlepas dari itu semua, ketika di hadapanku tersaji sepiring gado-gado , pikiranku dipenuhi dengan berbagai pengandaian. Andai semua umat Tuhan memahami betapa kehadirannya laksana sepiring “gado-gado” yang lezat tatkala orang “menyantapnya”, ah….. betapa indah dan menyenangkannya.

Dengan berbagai corak dan karakter. Dengan berbagai warna dan warni. Ada yang seperti kangkung-hijau segar, ttp cepat layu. Ada yang seperti kacang panjang yang mungkin panjang-panjang pula akalnya. Ada yang seperti touge, pendek ttp akarnya panjang menghunjam ke tanah. Ada yang seperti kerupuk saat baru selesai digoreng renyahnya bukan main, akan ttp tidak lama kemudian menjadi melempem jikalau dibiarkan di tempat terbuka hanya karena hembusan angin sepoi-sepoi. Ada yg seperti cabe rawit, kecil-kecil tetapi minta ampun pedasnya. Namun ada pula yang seperti telur , semakin lama direbus, justru semakin keras; yang semula cair, setelah melalui proses perebusan menjadi padat. banyak lagi yang lain.

Satu hal yang pasti, setelah semuanya “diramu” dan “disiram saus kacang”, luarrrr biasa nikmatnya. Perbedaan yang ada tidak lagi menjadi penghambat tetapi justru semakin menambah nikmatnya hidup persekutuan. Sebab kata orang dan juga kata saya, “berbeda itu indah”. Justru ketika perbedaan-perbedaan itu mampu dimanage dengan baik dan tepat, maka akan nampaklah kekuatan dan keindahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar