"Pergumulan tidak akan pernah sirna, akan tetapi HARAPAN selalu menguatkan manusia untuk menata hidup yang lebih baik."

Terimakasih atas kunjungan anda.

Halaman

Tampilkan postingan dengan label Nuansa Medika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nuansa Medika. Tampilkan semua postingan

Pagi ini.....

By: Titi Yuliaty M

Aurima pagi menyapa.
Aku harus siap-siap
Putri kecilku akan menjalani pengangkatan tonsil
Tonsil yang tidak lagi bermanfaat baginya.
Tonsil yang membengkak, menyebabkan aliran oksigen agak terhambat
Menyebabkan cairan menumpuk di belakang gendang telinganya
Akibatnya, fungsi pendengaran putri kecilku terganggu

Pagi ini rencana dokter Fajar akan melakukan tindakan medis
Dua tindakan dalam satu waktu.
Pertama adalah pengangkatan tonsil
Kedua adalah penyedotan cairan dan pemasangan Gromet di belakang gendang telinganya

Sedikit "keributan" kecil terjadi ketika si stesolit 5mg disuntikkan
Mungkin karena sejak semalam sdh berpantang minum dan makan, maka pagi ini sedikit sensi
Namun akhirnya stesolit bisa bekerja
Harapku, semua kan berjalan dengan baik. Karena DIA

~ Tante Ida akhirnya terkapar juga

By Titi Mangape

Gara-gara si cantik Aedes, Tante Ida yang menurutku ( dan menurut banyak orang) punya stamina yang kuat, akhirnya terkapar juga. Kemarin aku sempat menjenguknya di Rumah Sakit Stella Maris. Saat kumasuk kamar perawatannya kulihat wajahnya sudah segar (rupa-rupanya karena baru selesai mandi). Dengan sumringah ia menyambutku. Tak lupa cipika-cipiki, walau keringat masih belepotan sana sini. Rambutnya yang sudah dipendekin, ternyata tak mampu menahan efek global warming.

Beberapa orang terperanjat ketika mengetahui Tante Ida yang super sibuk itu, terkapar akibat sedotan si kecil aedes. Bahkan dari sekian pengunjung yang datang menjenguknya, konon ada yang nyeletuk, "Koq bayi sehat masuk rumah sakit juga ya?" he...he..he.. Rupanya si aedes tidak memandang muka. Pokok e siapa saja bisa disedotnya. Tak pakai basa basi pula. Hanya 1/10 detik saja.

Dari hasil bincang-bincangku dengannya, aku tahu jika hari ini dokter sudah memperkenankannya kembali ke purpel housenya. Trombosit yang hanya 50 ribuan saat masuk rumah sakit, kini sudah kembali normal setelah 'dicor' 15 botol selama 5 hari. Tentu dengan obat-obatan dari dokter. Tak ketinggalan pula "ramuan mujarab", resep dari para pengunjung seperti air beras merah Cina, jus terung Belanda, jus jambu biji, jus kurma, air kelapa muda dan memperbanyak minum air putih. Ah... Syukurlah! Walau demikian, tante Ida harus tetap waspada, sebab kata dokter yang merawatnya jika tidak hati-hati pasca pemulihan, beberapa organ penting tubuh seperti ginjal, limfa dan hati bisa "diserang" kembali. Weleh......weleh....... ganas juga si Aedes ini.

Kurang lebih 40 hari yang lalu, sahabat belenkku juga terkapar di Rumah Sakit. Beruntung hanya dirawat 3 hari saja, sebab trombositnya beranjak cepat ke angka normal. Mungkin karena sudah pengalaman menghadapi penderita akibat ulah si bintik putih ini. Sebab sebelumnya orang rumahnya juga pernah dirawat 10 hari akibat sedotan si Aedes.

Bagi kamu yang tak ingin terkapar seperti mereka, berhati-hatilah. Antisipasi sedini mungkin mutlak diperlukan. Kebersihan lingkungan mutlak dipelihara. Jangan sampai ada air yang tergenang. Karena itu buanglah sampah pada tempatnya. Jaga stamina. Makan makanan yang sehat dan bergizi. Perbanyak minum air putih. Kalau perlu minta vitamin dan saran dari ahlinya. Karena aku bukan ahlinya, maka tulisan ini kututup sampai di sini saja.

~ Batu Empedu

By : Titi Yuliaty

Beberapa waktu yang lalu, adik temanku dirawat di Rumah Sakit akibat batu yang bercokol dalam kantong empedunya. Karena tidak mau dibelek, ia lalu ngacir dan dirawat di rumah. Sekarang sudah baikan setelah minum ramuan dari pak Mansyur.


Tadi pagi, aku cerita-cerita sama Ina tentang batu empedu ini. Menurutnya, dari survei kecil-kecilan yang dilakukan kepada orang-orang di sekitarnya yang mengidap penyakit yang sama, ia menarik kesimpulan bahwa ternyata salah satu penyebab adanya batu yang bercokol di empedu ialah karena orang-orang itu tidak pernah sarapan ( makan pagi).


Tentu masih banyak penyebab-penyebab lain seperti kolesterol yang lebih tinggi dan garam empedu yang lebih rendah; kegemukan juga merupakan faktor resiko yang cukup kuat; beberapa obat seperti obat kontrasepsi oral, dapat menyebabkan seorang wanita beresiko terkena batu empedu dan lain-lain Batu empedu itu sendiri adalah serpihan benda padat yang berasal dari kolesterol atau bilirubin yang terbentuk di dalam kantong empedu.

Aku tidak tahu apa hubungannya dan bagaimana sudut pandang medis terhadap hasil akhir yang ditarik dari hasil surveinya ini. Tetapi itulah kesimpulan Ina, bahwa sarapan amat berperan penting dalam terbentuk tidaknya batu di empedu.
Nah lho, kalau begitu, gak ada salahnya kan, sarapan setiap hari?
Hidup sarapan!