"Pergumulan tidak akan pernah sirna, akan tetapi HARAPAN selalu menguatkan manusia untuk menata hidup yang lebih baik."

Terimakasih atas kunjungan anda.

Halaman

~ Reuni dadakan di Clarion



Sambil menyelam minum air, begitulah kira-kira pepatah yang tepat untuk menggambarkan bagaimana sigap dan tanggapnya pengurus IKA STT Intim dalam menangkap peluang dengan cepat dan tepat. Betapa tidak, di selah-selah kesibukan persidangan MPL PGI, para alumnai/alumnae masih dapat "dikumpulkan" untuk memberikan konstribusi pemikiran bagi almamater tercinta melalui pertemuan dengan Assesor (Badan Agreditasi Perguruan tinggi Swasta) semalam di Clarion Hotel Makassar. Dihadiri 22 orang alumni/e yang nota bene pemegang tongkat kepemimpinan tertinggi di sinode gereja masing-masing, juga beberapa yang berkarya dalam struktur PGI, diskusi dapat berlangsung dalam suasana santai, akrab dan kekeluargaan. Semua mempunyai visi yang sama. "STT Intim harus lebih baik dari hari kemarin". Harapan, yang sekiranya mungkin dinampakkan melalui relasi dalam nuansa kekeluargaan, kedekatan emosional antara semua pihak (Dosen, karyawan dan mahasiswa) kembali ditingkatkan, agar STT Intim, menjadi "seminari" kembali.
Setelah ke dua Assesor meninggalkan ruangan, percakapan dilanjutkan oleh ketua STT Intim yang baru terpilih, Pdt. Daniel Sopamena, MTh. Menginformasikan sekilas kondisi kampus ungu. Dalam arahannya, beliau memberi kesempatan yang sebesar-besarnya dan seluas-luasnya kepada Pengurus Ikatan Alumni untuk menjalankan programnya tanpa campur tangan pihak sekolah atau Yayasan, walau tetap memantau dan meminta pertanggungjawaban. Dengan kata lain, bagaimana pengurus IKA STT INTIM menjembatani alumni/e dengan sekolah dan yayasan.

Dipandu oleh Pdt. Dr. Yusuf Mangumban, Pdt Lidya Tandirerung, MA, MTh dan beberapa pengurus IKA lainnya (seperti gambar di atas), kembali disepakati bahwa:
~ Iuran wajib bagi para alumni/alumnae per tahun sebesar Rp 120.000,- terhitung sejak tahun 2007 (terbentuknya pengurus baru)- ada kenaikan Rp 20.000 dari periode sebelumnya.

~ Sistim regionalisasi alumni/alumnae STT INTIM Makassar, merupakan penggabungan antara wilayah domisili dan gereja pengutus.
Misalnya: Alumni/alumnae yang berdomisili di kota-kota besar dapat menganut sistim wilayah domisili. Seperti: Ikatan alumni STT Intim Makassar di Jakarta ; maka semua alumni/alumnae STT Intim Makassar yang ada di Jakarta tergabung di dalamnya . Atau Ikatan Alumni STT Intim Makassar di Makassar, maka semua alumni /alumnae STT Intim Makassar yang berdomisili di Makassar utusan gereja manapun, tergabung di dalamnya.
Sementara di daerah-daerah basis gereja pengutus, tetap menggunakan gereja pengutus. Seperti Ikatana Alumni STT Intim Makassar utusan GT di Toraja; GTM di Mamasa; GBKP di Karo, Gepsultra di Kendari dll.

~Iuran sukarela dapat diberikan sesuai dengan kemampuan atau berkat masing-masing.
Catatan : Iuran sukarela yang dimaksudkan adalah tambahan jumlah pada iuran wajib.
Adapun dana-dana yang terkumpul, dimaksudkan untuk mendukung biaya sertifikasi, sebagai wujud kepedulian kita pada almamater tercinta.

Karena itu diharapkan setiap alumni/alumnae berkenan mengirim kewajiban tersebut ke nomor rekening Ikatan Alumni STT INTIM Makassar di BRITama Mks, cab Ahmad Yani, dengan nomor rekening 0050-01-060573-50-7. Please...., Please......, Please.....
Untuk lebih jelasnya silahkan baca surat yang akan segera menyusul.

Jika ada input-input bagi pengurus, silahkan disampaikan melalui email ikatanalumnisttintimmakassar@yahoo.com atau ikasttintim@yahoo.com.
Mau berbagi pengalaman? Bergabunglah di yahoo group : alumniintim@yahoo.com . Di sana Bang Robert Marthin (ini lho yang nunjukin punggungnya doang), Kak Frans Wanta memoderatorinya.
Dikarenakan akulah yang termuda dari semua yang hadir, maka sebagai wujud penghormatan seorang adik kepada kakak senior, tugasku tak jauh-jauh dari pelayanan meja alias konsumsi (E... jadi ingat nostalgia di kampus ungu)). Tugas tambahan lain adalah mendokumentasikan jalannya acara. Tapi eiiit... jangan salah, sesudah tugas itu, aku harus kembali ke tugas pokokku, duduk di meja pimpinan sebagai bagian dari pengurus Ikatan Alumni menemani Ooom Ucup dan tante Ida berbla...blaa kepada beliau-beliau. hehehe..

Ada pertemuan pasti pula ada perpisahan. Itulah siklus hidup. Karena siklus itu pulalah sehingga berakhirlah "reuni dadakan" ini di Sungai Carekang, dengan segelas sarabba dan sepiring bakara' (sukun) serta pisang goreng.(Sttttt....jangan bilang2 ya, Bang Erick paling banyak habisin sukunnya). Menikmati SATEL alias sarabba campur telur, sembari membawa angan kembali ke masa lalu. Bagi yang punya memori di Jagungbakar 31 tersenyum2 sendiri sambil menyeruput SATELnya. Sruuut......, nikmat benar.

2 komentar:

RWM Boong Bethony mengatakan...

Shalom...apa kabar Dinda? bagaimana keadaan si Kecil? Aku doakan terus menerus di jamah TUHAN dan kedua orang tuanya di teguhkan menghadapi pergumulan ini.
Btw...asyik juga reuni dadakan seperti itu ya? Bisa ketemu dalam suasana yang santai dan mengalir dalam ragam topik percakapan.
Bicara soal kampus Ungu Baji Dakka 7...memang tidak boleh terlepas dari seluruh Alumnus. Sayang bahwa Pemberdayaan terhadap Alumnus Kampus Ungu Baji Dakka 7 belum terorganisir secara matang dan terencana. Harapan saya, sama seperti harapan 'beliau-beliau' yang sempat temu kangen dadakan di Hotel CLARION itu, para pengurus(Kabinet?) IKA STT INTIM mampu memberdayakan para Alumnus sekaligus menjadi 'Jembatan' diantara STT INTIM dan Alumnus yang tersebar dari Sabbang - Merauke - bahkan juga di Luar Negeri.
Oh ya...kalau ada alamat e-mail alumnus dalam dan luar negeri, mohon infonya ya?
Tuhan Memberkati...Dimana Tuhan Panggil Aku, disana HadratNya.

Cheers.

Titi Yuliaty Mangape mengatakan...

Tks bang, ntar klo ada yg kutahu pasti kuforward. Selamat berkarya. Btw, bang Sabar nanya ttg warna kulit abang, masih le'leng atau putih2mi sedikit. Hehehe....

Posting Komentar